Cap Go Meh merupakan hari raya yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek. Hari raya ini juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Pek Cun, yang bermakna “hari raya purnama besar”. Cap Go Meh sendiri memiliki asal usul yang cukup unik dan beragam, yang kemudian menjadi tradisi khas yang meriah di Indonesia.

Asal usul Cap Go Meh berasal dari legenda Tiongkok kuno tentang dewa laut bernama Lin Mo Niang. Menurut legenda, Lin Mo Niang adalah seorang gadis cantik yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan laut dan penguasaan atas air. Ketika Lin Mo Niang jatuh cinta pada seorang pria biasa, ayahnya yang merupakan dewa laut tidak menyetujuinya. Untuk membuktikan cintanya, Lin Mo Niang melakukan meditasi selama 15 hari di gua guna membantu nelayan yang terjebak di tengah laut. Setelah 15 hari berlalu, Lin Mo Niang berhasil menyelamatkan nelayan tersebut dan akhirnya diperbolehkan untuk menikah dengan pria yang dicintainya.

Dari cerita tersebut, masyarakat Tionghoa kemudian menganut tradisi untuk merayakan Cap Go Meh sebagai hari raya penuh cinta dan keberuntungan. Berbagai ritual dan tradisi dilakukan untuk memperingati hari raya ini, seperti pawai barongsai, pertunjukan tarian lempar bunga, dan pembakaran dupa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Di Indonesia, Cap Go Meh juga dirayakan dengan penuh kegembiraan dan meriah. Masyarakat Tionghoa biasanya mengadakan berbagai acara seperti pawai barongsai, pertunjukan seni budaya, dan makan bersama keluarga dan kerabat. Selain itu, tradisi membagikan angpao atau amplop berisi uang juga menjadi bagian dari perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh juga menjadi momen yang tepat untuk berdoa dan memohon keberuntungan di tahun yang baru. Masyarakat Tionghoa biasanya pergi ke klenteng atau vihara untuk bersembahyang dan meminta restu dari dewa-dewa agar diberikan keberuntungan dan kesuksesan di tahun yang baru.

Dengan tradisi khas yang meriah dan penuh makna, Cap Go Meh menjadi salah satu perayaan yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Melalui perayaan ini, hubungan antar keluarga dan kerabat semakin erat dan kebersamaan terjalin dengan penuh kebahagiaan. Semoga tradisi Cap Go Meh terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari keberagaman budaya Indonesia yang kaya dan indah.