Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa senyawa bromat yang ditemukan dalam air minum lebih berbahaya daripada senyawa BPA yang sering dibahas dalam konteks keamanan makanan dan minuman.

Dokter spesialis kesehatan lingkungan, dr. Andika, menjelaskan bahwa senyawa bromat merupakan senyawa kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam air minum yang telah mengalami proses pemurnian menggunakan proses ozonasi. Senyawa ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

“Senyawa bromat dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, terutama pada ginjal dan hati. Selain itu, senyawa ini juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker ginjal dan kanker hati,” ujar dr. Andika.

Meskipun senyawa bromat sudah lama dikenal sebagai senyawa berbahaya, namun masih banyak masyarakat yang kurang aware akan bahayanya. Banyak orang masih menganggap bahwa air minum yang telah diproses dengan ozonasi adalah air minum yang aman untuk dikonsumsi.

Untuk itu, dr. Andika menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap kualitas air minum yang mereka konsumsi. “Penting bagi masyarakat untuk memilih air minum yang bebas dari senyawa bromat dan senyawa kimia berbahaya lainnya. Selain itu, penting pula untuk memeriksa kualitas air minum yang dikonsumsi secara berkala agar terhindar dari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh senyawa kimia berbahaya,” tambahnya.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya memilih air minum yang berkualitas dan bebas dari senyawa berbahaya seperti bromat menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Semoga informasi ini dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam memilih air minum yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.