Paparan cahaya terang di malam hari telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes, menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang terpapar cahaya terang di malam hari memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan diabetes.

Para peneliti mengatakan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu ritme alami tubuh, yang dikenal sebagai ritme sirkadian. Ritme sirkadian ini mengatur berbagai proses fisiologis dalam tubuh, termasuk produksi hormon insulin yang mengatur kadar gula darah. Gangguan pada ritme sirkadian ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes.

Studi ini juga menemukan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu kualitas tidur, yang juga berdampak pada metabolisme dan risiko diabetes. Tidur yang tidak cukup atau tidak berkualitas dapat menyebabkan peningkatan hormon stres dan peradangan dalam tubuh, yang juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

Untuk mengurangi risiko terkena diabetes akibat paparan cahaya terang di malam hari, para peneliti menyarankan untuk menghindari paparan cahaya terang sebelum tidur, seperti mengurangi penggunaan ponsel atau laptop, serta menjaga lingkungan tidur yang gelap dan tenang. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur dan sehat juga penting untuk menjaga ritme sirkadian tubuh dan metabolisme yang sehat.

Dengan meningkatnya kesadaran tentang hubungan antara paparan cahaya terang di malam hari dan risiko diabetes, diharapkan masyarakat dapat mulai memperhatikan pola tidur dan lingkungan tidur mereka untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami lebih dalam mekanisme di balik hubungan antara paparan cahaya terang dan diabetes, sehingga dapat dikembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif.