Pembuatan alat musik etnik telah menjadi salah satu kegiatan yang mampu menghidupkan sebuah desa di Xinjiang, China. Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau serta keberagaman budaya yang dimilikinya. Para penduduk desa ini memiliki keahlian dalam membuat berbagai jenis alat musik etnik yang unik dan memukau.
Salah satu alat musik etnik yang paling terkenal dari desa ini adalah dombra, sebuah alat musik senar yang sering dimainkan dalam pertunjukan musik tradisional di wilayah Xinjiang. Pembuatan dombra ini dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin lokal, yang telah mewarisi keahlian mereka dari generasi ke generasi.
Proses pembuatan dombra dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, seperti kayu yang kuat dan elastis. Kemudian, kayu tersebut diukir dan dibentuk dengan teliti untuk menciptakan bentuk yang sempurna. Setelah itu, senar-senar yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dipasang dengan presisi agar menghasilkan suara yang jernih dan merdu.
Selain dombra, desa ini juga terkenal dengan pembuatan alat musik etnik lainnya, seperti tambur, gheychak, dan dutar. Semua alat musik etnik ini memiliki ciri khas masing-masing dan sering dimainkan dalam berbagai acara tradisional di desa tersebut. Para pengrajin alat musik etnik ini juga sering mengadakan workshop dan pelatihan bagi masyarakat setempat untuk mempertahankan tradisi pembuatan alat musik etnik yang sudah ada sejak lama.
Dengan adanya kegiatan pembuatan alat musik etnik ini, desa ini menjadi semakin hidup dan ramai. Wisatawan dari berbagai belahan dunia pun mulai tertarik untuk mengunjungi desa ini dan menikmati pertunjukan musik tradisional yang disajikan oleh para penduduk lokal. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian desa, karena meningkatkan penjualan alat musik etnik dan mendukung keberlangsungan budaya lokal.
Dengan demikian, pembuatan alat musik etnik bukan hanya sekadar kegiatan seni dan kerajinan, namun juga dapat menjadi salah satu cara untuk menghidupkan sebuah desa dan mempertahankan warisan budaya yang berharga. Desa ini menjadi contoh yang inspiratif bagi desa-desa lain di Xinjiang, China, untuk memanfaatkan potensi seni dan budaya lokal dalam mengembangkan pariwisata dan perekonomian desa mereka.